Artikel
24 Oktober 2023
Ini Dia 4 Jenis Mobil Listrik yang Perlu Diketahui
Kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan membuat sebagian masyarakat mulai beralih ke alat-alat yang serba eco-friendly, termasuk dalam hal kendaraan. Bahkan, banyak masyarakat yang sudah menggunakan kendaraan listrik sebagai moda transportasi utamanya, seperti mobil listrik.
Di pasaran global, terdapat 4 jenis mobil listrik yang menawarkan ragam keunggulan yang berbeda. Di Indonesia sendiri, setidaknya sudah ada tiga jenis mobil listrik yang beredar di pasaran. Nah, jika Anda belum mengenal apa saja jenis mobil listrik, yuk cari tahu bersama dalam ulasan berikut ini.
4 Jenis Mobil Listrik
Secara garis besar, terdapat 4 jenis mobil listrik yang bisa ditemukan di pasaran global. Setiap jenisnya memiliki prinsip kerja yang berbeda, mulai dari mengandalkan listrik secara penuh hingga hanya memanfaatkan sebagian dari tenaga elektifikasi.
Berikut jenis-jenis mobil listrik yang perlu Anda ketahui:
1. Jenis BEV
Jenis BEV (Battery Electric Vehicle) merupakan mobil listrik yang menggunakan tenaga listrik sebagai sumber penggeraknya. Tenaga penggeraknya ini akan tersimpan dalam sebuah baterai yang bisa diisi ulang kembali dengan cara menyambungkan ke saluran listrik eksternal.
Keistimewaan dari mobil listrik jenis BEV adalah tidak adanya sistem pembakaran (Internal Combustion Engine). Artinya, listrik akan disimpan pada battery pack yang bisa diisi ulang menggunakan saluran listrik eksternal.
Untuk cara kerja mobil jenis BEV ini sangat sederhana yaitu dengan mengonversi tenaga dari dari baterai DC (direct current) ke AC (alternating current), kemudian pedal akselerator akan mengirimkan sinyal ke control module.
Pengiriman sinyal ini bertujuan untuk menyesuaikan kecepatan kendaraan dengan mengubah frekuensi daya AC dari inverter ke motor induksi (jika mobil listrik menggunakannya). Motor induksi ini yang menghubungkan dan memutar roda melalui roda gigi. Saat mobil melambat, motor akan menjadi generator yang akan menghasilkan listrik dan menyimpannya kembali ke baterai.
Di Indonesia, contoh mobil listrik jenis BEV adalah Wuling Air EV dan Hyundai Ioniq. Kedua mobil tersebut menjadi kendaraan listrik yang mendapatkan subsidi dari pemerintah Indonesia. Selain itu, saat ini hanya mobil listrik jenis BEV saja yang bebas dari aturan ganjil genap.
2. Jenis HEV
Hybrid Electric Vehicle (HEV) adalah jenis mobil listrik yang menggunakan dua sistem penggerak, yaitu mesin pembakaran (ICE) dan motor traksi.
Beda dengan sebelumnya, mobil listrik jenis HEV tidak dapat diisi ulang secara eksternal, karena tidak memiliki charging port. Kendati demikian, baterai pada jenis HEV justru dapat terisi ketika sedang melakukan pengereman.
Saat pengereman terjadi, motor traksi akan berubah serupa generator yang berfungsi untuk mengisi dan menyimpan energi listrik ke baterai. Sementara itu, mesin pembakar (ICE) mendapatkan energi dari BBM. Dikarenakan mendapatkan energi dari BBM, maka mobil listrik jenis HEV akan memiliki tangki pengisian BBM seperti mobil non-listrik lainnya.
Salah satu contoh mobil listrik jenis HEV yang populer di pasar mobil Indonesia adalah Inova Zenix HEV.
3. Jenis PHEV
Jenis mobil listrik berikutnya adalah PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle). Sama seperti HEV, jenis PHEV ini juga menggunakan dua sistem penggerak. Bedanya, mobil listrik jenis ini dapat ditenagai oleh tiga bahan bakar yang berbeda, yaitu baterai, bensin, dan biodiesel
Perbedaan lainnya terdapat pada pengisian baterainya. Pada mobil listrik PHEV, baterai dapat diisi menggunakan sumber listrik eksternal yang tersedia di charging port. Selain lewat pengisian eksternal, baterai dari mobil listrik ini juga bisa dilakukan dari gerakan kinetis saat melakukan pengereman.
Jenis PHEV memiliki dua sistem pengoprasian, yaitu:
- All-electric mode; Mode ketika listrik saja yang digunakan sebagai sumber penggerak mobil.
- Hybrid mode; Mode saat mobil menggunakan listrik dan bensin sebagai energi untuk menggerakan mobil. Dengan demikian, dua mesin tadi akan saling bekerjasama untuk menggerakan mobil.
Contoh mobil listrik jenis PHEV yang tersedia di Indonesia adalah Mitsubishi Outlander PHEV.
4. Jenis FCEV
Jenis mobil listrik yang terakhir adalah FCEV (Fuel-Cell Electric Vehicle). Mobil listrik jenis ini menggunakan teknologi fuel-cell untuk dapat menghasilkan listrik. Untuk cara kerja mesinnya sendiri hampir seperti jenis BEV. Bedanya, FCEV memiliki sistem sendiri yang dapat menghasilkan listrik secara mandiri dari sel bahan bakar (fuel cell).
Cara menghasilkan listriknya unik, yaitu dengan mencampurkan hidrogen dan nitrogen agar terjadi sebuah reaksi kimia. Reaksi kimia ini dapat menghasilkan listrik cukup besar yang memungkinkan mobil bergerak.
Jika dibandingkan dengan tiga jenis mobil listrik yang sudah dijelaskan di atas, FCEV masih tergolong baru sehingga penggunaanya belum sebanyak jenis yang lain. Meskipun sudah mulai beredar di pasaran global, sayangnya mobil listrik jenis FCEV belum beredar di pasaran Indonesia.
BCA Finance Bantu Wujudkan Impian Memiliki Mobil Listrik
Animo masyarakat terhadap mobil listrik seperti terus mengalami peningkatan, apalagi sejak diterbitkannya Peraturan Presiden (PP) Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalanan.
Selain didukung dari PP, kepemilikan mobil listrik di Indonesia jenis BEV juga dipermudah dalam beberapa hal, misalnya saja biaya perawatan yang irit, pajak kendaraan yang lebih hemat, dan terbebas dari aturan ganjil genap.
Sayangnya, impian untuk memiliki mobil listrik di Indonesia kerap dikecewakan oleh harga belinya yang tergolong mahal. Kabar baiknya, ada solusi yang bisa Anda gunakan untuk mewujudkan impian memiliki mobil listrik idaman, yaitu dengan mengajukannya di BCA Finance. Sebagai lembaga pembiayaan tepercaya, BCA Finance akan membantu Anda memiliki kendaraan tersebut melalui berbagai penawaran menarik. Jadi, yuk mulai ajukan kredit mobil listrik bersama BCA Finance.